Sabtu, 21 April 2012

MENDENGAR SUARA TUHAN


Ada seorang anak muda yang bersahabat
akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini
kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus
berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan
untuk mencari si pengkhotbah tua itu
Ketika berada di ruang belajar si
pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya.
Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil
berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai
pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?"
Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang
lain dan duduk di sana . Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti
jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan
jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.
"Apa sih katamu?" tanya si
pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan
perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda
belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si
pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.
Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa
katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya. "
Dengan lembut, si pengkhotbah memegang
pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi
kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat mendengar Dia
dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya
dia mengerti.
Kita seringkali menginginkan jawaban
Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan
jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan
lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau
menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah
Anda berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan
dengan jelas.
Indah sekali untuk mengetahui bahwa
kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat
yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang
tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus.
.___
--
Regards,
Dr. Leo Marcelinus Handoko, SpKJ, MSc
Psychiatrist & Consultant of Nerve Revitalization

Tidak ada komentar:

Posting Komentar