Sabtu, 21 April 2012

Cerita Bijak Dari Cina


Seorg ibu di Cina yg sdh tua memiliki 2 buah tempayan yg digunakan utk mencari air, yg dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu. Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah stlh menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal separuh. Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya & sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya. Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. "Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu." Ibu itu tersenyum,
"Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu & setiap hari dlm perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seasri seperti ini sebab tidak ada bunga."
Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing, Namun keretakan & kekurangan itulah yang menjdikan hidup kita menyenangkan & memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya & mencari yang terbaik dalam diri mereka.
Jangan lupa mencium wanginya bunga2 di jalur kalian & hargai kekurangan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar